Kata googol pertama kali dikenalkan oleh bocah berusia sembilan tahun Milton Sirotta. Dia adalah keponakan ahli matematika asal Amerika Serikat, Edward Kasner. Suatu ketika Kasner meminta Milton untuk menyebut angka yang paling besar. Lalu secara spontan bocah ini menyebut kata googol. Kasner kemudian menggunakan kata ini dalam buku matematikanya berjudul ‘Mathematics and the Imagination’. Kata ini digunakan untuk mewakili angka 10 pangkat 100, atau angka 10 yang kemudian di belakangnya ditambah 100 angka 0. Kasner menuliskan dalam bukunya dengan ejaan googol bukan google.
Mulanya, search engine yang sekarang kita kenal Google itu bernama Backrub yang dikembangkan oleh Sergey Brin and Lawrence Page pada tahun 1996. Kedua orang ini adalah sarjana Universitas Standford. Setelah melalui proses pencarian, keduanya lalu bersepakat untuk mengganti nama Backrub dengan googol, tapi kemudian mereka menulis dengan ejaan yang ‘salah’: Google. “Kami memilih nama Google karena ini merupakan ejaan yang umum dari googol yang berarti 10 pangkat 100. Ini sesuai dengan tujuan kami untuk membuat mesin pencari berskala sangat besar,” kata Page dan Brin. Meski sebenarnya cara penulisan google sebenarnya keliru, tapi sekarang dianggap menjadi ejaan yang benar karena sudah telanjur populer.
0 komentar:
Posting Komentar