Desa Sungai Jernih-Pondok Tinggi, Kecamatan Sungai Penuh-Kabupaten Kerinci
(seperti diceritakan ayahandaku untuk pengantar tidurku diwaktu kecil)
Batu
 panjang sebuah dusun yang terdapat di Desa Sungai Jernih, Kecamatan 
Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi mempunyai legenda 
menarik tentang nama dusun tersebut.
Alkisah
 pada zaman dahulu kala, ada seorang  putri kecil yang tersisih dari 
kasih sayang keluarganya.Tiap malam sang putri  kecewa karena 
permintaannya tak pernah dikabulkan. Dia selalu minta sepotong  ikan 
yang dibawa oleh kakeknya dari hasil memancing yang sudah di masak untuk
 santapan makan malam keluarga. Sang putri minta  ikan itu ke kakek, 
namun kakek bilang minta ke nenek.Minta ke  nenek,
 nenek bilang minta ke ayahmu. Minta ke ayah, ayah bilang minta ke 
ibumu. Minta ke ibu, ibu bilang minta ke abangmu. Minta ke abang, abang 
bilang minta ke kakakmu. Kemudian si putri kecil menangis tersedu sedu 
diatas batu didepan rumahnya sambil memandang bulan purnama dalam 
keadaan sangat lapar.
Sambil
 menangis dibawah cahaya bulan purnama dia menyanyikan sebuah lagu. 
Setiap selesai menyanyikan sebait lagu maka batu itu tambah tinggi, 
terus meninggi dan makin tinggi, maka dia menyanyi terus: 
Tinggi … tinggilah engkau batu, biar kakek ku senang biar nenekku senang.
Tinggi… tinggilah engkau batu biar ayahku senang biar ibuku senang, 
Tinggi… tinggilah engkau batu biar abangku senang biar kakakku senang.
Akhirnya, sampai tengah malam sang putri benyanyi, tanpa disadarinya ketinggian batu itu mencapai  bulan
 purnama yang bersinar cerah kepadanya seperti memanggilnya pada malam 
itu dan sang putri menginjakkan kaki ke bulan purnama, sesampai di bulan
 sang putri menendang batu tersebut dan batu itu roboh memanjang di 
bukit, maka dinamakanlah batu itu batu panjang.
Sang
 putri mencapai kebahagiannya di bulan dan tersenyum manis dalam 
kedamaian, maka bagi orang kerinci masa lalu bila memandang bulan 
purnama, nampak gambar seorang putri yang sedang tersenyum ke bumi 
dengan cahayanya yang indah.Mengetahui sang putri berada di bulan, 
terpisah jauh dan tidak akan pernah bertemu lagi, keluarga menangis 
sedih dan menyesal karena tidak memberikan sang putri sepotong ikan di 
waktu makan malam itu.

0 komentar:
Posting Komentar