Pada hewan dan tumbuhan, pertumbuhan ditandai dengan pertambahan tinggi atau besar. Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan
merupakan proses bertambahnya ukuran makhluk hidup yang sifatnya tidak
dapat kembali lagi. Contoh yang lebih jelas, coba perhatikan diri kamu
sejak saat kecil dulu hingga sekarang duduk di bangku sekolah. Terdapat
perubahan, bukan? Tubuh kamu semakin besar dan tinggi.
Bagaimana makhluk hidup dapat tumbuh? Pada makhluk hidup yang hanya terdiri atas satu sel, pertumbuhan
ditunjukkan oleh bertambah besarnya sel tersebut. Pada makhluk hidup
yang tersusun oleh banyak sel, pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan
jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makhluk hidup tersebut. Penambahan
tinggi tumbuhan, penambahan besar diameter tumbuhan, dan penambahan
tinggi suatu hewan merupakan bukti-bukti bahwa tumbuhan atau hewan
tersebut tumbuh. Dapatkah kamu menunjukkan bukti-bukti lain bahwa suatu
makhluk hidup tumbuh?
Apa
yang diperlukan agar makhluk hidup tumbuh? Untuk pembentukan dan
pembesaran sel-selnya, mahluk hidup harus mendapatkan bahan-bahan yang
diperlukan. Pada hewan dan manusia, bahan-bahan tersebut diperoleh
dengan cara makan. Pada tumbuhan bahan-bahan tersebut didapat melalui
fotosintesis dan pengambilan unsurunsur mineral dari tanah.
pupuk
sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Zatzat yang dikandung
pupuk digunakan bagi pembentuk sel-sel baru dan kelancaran metabolisme
tanaman. Tumbuhan memerlukan sejumlah mineral. Tanaman yang tidak diberi
pupuk akan kekurangan mineral sehingga pertumbuhannya terganggu ataupun
agak terhambat.
Makhluk hidup tidak hanya tumbuh, makhluk hidup juga mengalami perkembangan.
Jika kamu menanam biji tanaman, biji tersebut akan menjadi kecambah.
Selanjutnya bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi, namun
juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman tersebut. Misalnya, biji
yang kamu tanam adalah biji kacang merah, maka setelah berkecambah,
yang terjadi bukan hanya pertambahan ukuran kecambah kacang merah saja.
Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh membesar membentuk akar,
daun, cabang, dan menghasilkan bunga. Perhatikan Gambar 1.2 berikut.
Gambar 1.2 Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman kacang merah. Perhatikan, tanaman tersebut mengalami perubahan yang tampak jelas. |
Dari
penjelasan tersebut dapat disimpulkan, perkembangan merupakan proses
perubahan makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah
pada kedewasaan. Pada beberapa makhluk hidup, terutama makhluk hidup
yang mengalami metamorfosis (proses perubahan bentuk selama pertumbuhan
mahluk hidup hingga mencapai bentuk dewasa) perkembangan yang terjadi
dapat diamati dengan cukup jelas. Misalnya, pada kupu-kupu. Perhatikan
Gambar 1.3 yang memperlihatkan proses perkembangan pada kupu-kupu.
Gambar 1.3 Perkembangan yang terlihat jelas pada kupu-kupu. Dimulai dari telur – larva – pupa – kupu-kupu muda – kupu-kupu dewasa.
|
Pada
kupu-kupu terlihat jelas adanya tahapan-tahapan perkembangan. Kupu-kupu
awalnya berasal dari telur, lalu menetas menjadi ulat (larva). Ulat
berubah menjadi kepompong (pupa), kemudian berubah menjadi kupu-kupu.
Setiap tahapan perkembangan dapat diamati dengan cukup jelas. Tahapan
perkembangan yang cukup jelas juga dapat diamati pada perkembangan katak
(Gambar 1.4).
Gambar 1.4 Pada katak ini terlihat jelas pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi.
|
“Metamorfosis adalah serangkain perubahan bentuk selama pertumbuhan dari bentuk muda menjadi bentuk dewasa”
Pada
tahapan perkembangan katak, kamu tidak dapat mengatakan bahwa seekor
berudu yang besar berarti sudah dewasa atau sebaliknya, katak yang kecil
berarti belum dewasa. Karena, sebesar apapun berudu katak, kamu akan
mengatakan bahwa dia masih lebih muda dibandingkan seekor katak yang
ukurannya kecil sekalipun. Seekor beruduyang besar tidak akan dapat
bereproduksi karena organ-organ kelaminnya belum matang, sedangkan katak
yang berukuran kecil mungkin dapat bisa bereproduksi sebab organ
kelaminnya sudah lebih matang.
Salah
satu ciri makhluk hidup yang telah mencapai tahap akhir perkembangannya
adalah kematangan organ-organ reproduksi. Kematangan organ reproduksi
pada hewan tidak terlalu mencolok, namun pada tumbuhan kematangan organ
reproduksi dapat dengan mudah diamati. Munculnya bunga pada tumbuhan
merupakan tanda yang amat jelas bahwa perkembangan tumbuhan tersebut
telah matang. Dengan matangnya organ-organ reproduksi, makhluk hidup
dapat bereproduksi untuk menghasilkan keturunan baru.
Mengapa
makhluk hidup bereproduksi? Reproduksi merupakan salah satu usaha
makhluk hidup untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Makhluk hidup
yang tidak mampu bereproduksi tidak akan mempunyai keturunan sehingga
jika makhluk hidup tersebut mati maka tidak akan ada lagi yang
menggantikannya. Sebaliknya makhluk hidup yang mampu bereproduksi dan
menghasilkan keturunan yang banyak akan lebih berpeluang untuk tetap
lestari di bumi.
Tahukah
kalian beberapa binatang yang telah atau hampir punah? Harimau jawa,
badak jawa, gajah sumatra, orang utan, dan banteng adalah beberapa
contoh binatang langka yang perlu dilindungi. Binatang-binantang
tersebut memiliki masa tumbuhan dan perkembangan yang lama (beberapa
tahun). Dari sejak binatang tersebut dilahirkan sampai binatang tersebut
dewasa dan mampu berkembang biak memerlukan waktu yang lama. Selain
itu, jumlah keturunan yang dihasilkan oleh binatang-binatang tersebut
juga sedikit. Akibatnya, apabila ada jenis binatang tersebut yang mati
akan sulit tergantikan sebab diperlukan waktu yang lama untuk melahirkan
anak.
Cobalah
kalian bandingkan dengan nyamuk. Masa pertumbuhan dan perkembangan
nyamuk sangat singkat (hanya beberapa hari). Dari sejak telur hingga
menjadi nyamuk dewasa yang bisa menghasilkan keturunan yang sangat
banyak jumlahnya. Oleh karena itu, sekalipun hampir setiap hari banyak
nyamuk yang mati terbunuh, namun nyamuk tidak punah.
Jelaslah
kini bahwa pertumbuhan dan perkembangan sangat mempengaruhi kelestarian
suatu makhluk hidup. Semakin pendek masa pertumbuhan dan perkembangan
suatu makhluk hidup serta semakin banyak jumlah keturunan yang
dihasilkannya, makhluk hidup tersebut akan semakin bisa mempertahankan
kelangsungan keturunannya. Sebaliknya, semakin lama masa pertumbuhan dan
perkembangan serta semakin sedikit jumlah keturunan yang dihasilkan
suatu mahkluk hidup, maka semakin sulit makhluk hidup tersebut
mempertahankan kelestariannya.
0 komentar:
Posting Komentar